Minggu, 19 Desember 2010

PSSI, sepakbola dan komersialisasi nasionalisasi

Terdengar teriakan di sekitar antrian yang sangat memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) banyak sekali. Mulai dari yang bernada masih positif seperti,"ayo jual tiketnya, kami bayar berapapun harganya" hingga bernada kesal yaitu "PSSI Banci, Nurdin Turun!". Puluhan ribu calon penonton yang mayoritas berasal dari Indonesia mulai banyak yang kesal dengan pelayanan PSSI untuk penjualan tiket pada laga lanjutan Piala AFF ini.



Para calon penonton tersebut mulai nampak mulai memuncak emosinya. mulai dari pemindahan sistem penjualan online yang menjadi manual, harga yang meningkat drastis daripada laga sebelumnya hingga tiket yang mendadak habis karena diborong oleh pejabat tertentu tanpa didasari prinsip keadilan. PAra pembeli normal (baca=bukan pejabat) berasal dari banyak daerah di indonesia, mulai dari sekitar jakarta, hingga berasal dari luar jawa. Dukungan yang diberikan pun beragam, mualai dari menyanyikan lagu pembakar semangat, pakaian timnas merah putih hingga tanpa ragu mengecat wajah secara ekstrim.

Dukungan yang sangat membludak ini terkesan kontras dengan keadaan pelayanan yang diberikan oleh pihak penyelenggara dhi. PSSI. mayoritas masyarakat pencinta sepak bola nasional kecewa dengan lembaga (yang katanya) tertinggi di Sepakbola Indonesia. Mulai dari paceklik prestasi hingga pelayanan penjualan tiket untuk laga di piala AFF terbaru ini.

sesuai dengan judul yang saya ajukan di atas, sebenarnya tulisan yang saya buat ini sudah menjadi terlalu umum dan mungkin (juga sebagai penggemar sepakbola nasional) sudah terlalu MEMBOSANKAN. Semua orang sudah tahu bagaimana keadaan terbaru dalam masa kepemimpinan "bapak" itu...huft!

Kalo Beruang pikir, sebenarnya 11 pemain yang memakai seragam kebesaran Indonesia itu merupakan agen pemersatu indonesia yang sesungguhnya (diantara yang lain). tidak ada perbedaan partai, perbedaan agama, perbedaan suku, perbedaan kasta sosial (cuma keliatan di bidang ekonomi), dan juga tidak perbedaan ras untuk membuat kesatuan suara mendukung timnas Garuda..Garuda di dadaku (thx to Frry Indrasjarief dan Netral). dan sudah nampak bukti bahwa saat ada event olahraga terutama sepakbola, tingkat kerusuhan sosial pasti akan turun..bukankah ini bagus.

sekarang sebagai penutup, beruang hanya berharap (dan hanya bisa berharap...lagi) agar pembenahna luar biasa akan terjadi di para pemain hingga pimpinan di lembaga PSSI yang kami cintai tersebut. karena kami cinta IND-ONE-SIA

2 komentar:

  1. iya lho.. kagum sama semangat dukungan orang2 Indonesia.. aslinya kita ini udah kompak ya bon ya..

    BalasHapus