Minggu, 23 Januari 2011

kembali menulis (lagi), tanpa perlu dihipnotis..profesi




Setelah beberapa lama tidak menulis, akhirnay saya mendapat kesempatan utnuk menulis lagi.

kali ini tema yang saya angkat adalah mengenai hidup dan fitrahnya, terutama terkait dengan inti diri sendiri. mungkin akan dianggap curhat atau apapun, tapi itulah tulisan, kita bisa mengungkap semuanya.

sebenarnya tulisan ini dibuat beberapa menit setelah menyaksikan sebuah acara yang diputar di tv matahari itu. seorang hypnotize artist yang didukung kru dan asisten mencoba untuk menghipnotis sepasang kekasih yang ditemani oleh masing-masing ibu dan mengatasnamakan uneg-uneg sebagai tujuan.

ya, betul, uneg-uneg!.

sebuah kata yang menurut makna yang saya tangkap adalah sebuah keadaan dimana suatu perasaan atau keadaan yang terus terjadi dan menumpuk dalam pikiran dan hati hingga menjadi suatu keadaan yang terkadang mempengaruhi alam bawah sadar. Memang sang Hypnotize artist mengatakan agar sang target hipnotis membecirakan apa yang ingin dikatakan dan tidak mengatakan apa yang dirasa tidak layak dikatakan. tetapi apakah ada suatu standar pasti atas suatu ketidaklayakan perasaan/perkataan?

kembali ke masalah pokok.
iya, uneg-uneg saya.

saya dulu sewaktu masih seumuran SD pernah bercita-cita untuk menjadi profesi ini, ya, Tukang Parut Kelapa.
saya begitu berminat akan profesi itu, hingga jika ibu menyuruhku kepasar untuk membeli kelapa parut, maka tanpa pikir panjang saya akan langsung berangkat.

saya sangat tertarik dengan keadaan itu. kebetulan di daerah kami berposisi di pinggir pantai, sehingga kelapa merupakan benda yang sangat familiar. bahkan ada nama pasar yang bernama KELAPA.

alasan saya untuk tertarik menjadi tukang parut kelapa yaitu:
1. mesin
mesinnya yang dapat berputar kencang dahulu saya samakan dengan mesin jet pesawat yang jika lewat di atas langit daerah kami selalu saya mintakan uang.

2. kelapa
buah yang dianggap sebagai buah dewa karena setiap bagian pohon dari atas hingga bawah dapat dipergunakan. daun, buah, janur, batang, akar, tunas.

3. pasar
tempat ini bagi saya adalah universitas kehidupan pertama yang sangat saya banggakan. beraneka macam orang dengan baunya yang khas, orang dengan berbeda logat dan (mungkin) kasta tumpah ruah di tempay ini.

semua alasan tersebut membuat saya sangat ingin menjadi tukang parut kelapa.

tetapi itu bertahan hingga smp..saat saya mulai tahu acara lawak dan KOMENG.

ya..saya mau menjadi pelawak..entah kenapa dari dahulu saya sadar kalo saya bisa membuat tertawa orang dengan mudahnya..walpouun sya tahu terkadang itu pula yang membuat orang membenci saya juga dengan mudahnya..karena candaan atau lawakan saya yang mungkin dirasa menyakiti..maaf.

tapi akibat sifat saya ini, saya mendapatkan istri saya yang paling cantik, sekarang..iya betul, sapidudunk.